Skip to main content

Hati Islam, Negara Islam

Buat apa Negara islam jika hati orang-orangnya tidak islam. Ketika islam jadi sebuah Negara dan hati rakyat belum islam maka aturan yang diterapkan pun akan terasa paksaan dan ketakutan. Sehingga aturan berjalan bukan karena rakyat sadar akan aturan yang dibuat oleh Negara tapi karena tekanan dari pemerintahnya. Namun ketika setiap hati individunya muslim dan ihsan maka walaupun Negara tersebut tidak berlabelkan Negara islam. Namun rakyat yang muslim akan patuh pada aturan islam karena mereka sadar yang menghukum mereka bukan sebuah Negara namun mereka lebih takut kepada Allah, sehingga individu tersebut lebih berhati-hati untuk bertindak, dan ingin selalu melakukan hal-hal baik. Karena dia merasa selalu diawasi oleh allah SWT. Seperti yang dapat kita simak dalam potongan ayat berikut,
“Dan adalah Allah Maha mengawasi segala sesuatu” ( QS Al-Ahzaab:52)
Dan akulah yang menjadi saksi terhadap mereka selama aku berada di antara mereka. Maka setelah Engkau wafatkan (angkat) aku, Engkau-lah Yang Maha Mengawasi mereka. Dan Engkau adalah Maha Menyaksikan atas segala sesuatu” (QS al-Maa-idah:117).
Ayat diatas dengan jelas telah menjelaskan kekuasaan Allah dalam mengawasi makhluk-Nya, tidak ada seorang pun yang dapat bersembunyi dari pengawasan-Nya. Sehebat apapun kekuatan yang dimiliki manusia, tak memandang  seberapa tinggi jabatan yang dimiliki manusia tersebut. Mungkin ia dapat menipu orang lain melalui kekuasaan yang dimiliki, namun ia tidak mampu menipu Allah.
Mengenai hal ini juga telah dicontohkan  oleh Rasulullah untuk cinta tanah air, sehingga setiap bangsa yang ada diwilayah Negara itu harus membela negaranya jika dalam jalan yang benar. Walaupun begitu kesadaran untuk takut kepada allah lebih besar daripada takut kepada kepala Negara. Cinta Beliau kepada tanah tumpah darahnya tampak pula ketika meninggalkan kota Makkah dan berhijrah ke Madinah. Sambil menengok ke kota Makkah beliau berucap:
“Demi Allah, sesungguhnya engkau adalah bumi Allah yang paling aku cintai, seandainya bukan yang bertempat tinggal disini mengusirku, niscaya aku tidak akan meninggalkannya”. Bahkan Rasululloh SAW mengatakan,  bahwa orang yang gugur karena membela keluarga, mempertahankan harta dan negeri sendiri dinilai sebagai syahid sebagaimana yang gugur membela ajaran Agama, bahkan Al Qur-an menggandengkan pembelaan Agama dan pembelaan negara dalam firman-Nya: “Allah tidak melarang kamu berbuat baik, dan memberi sebagian hartamu (berbuat adil) kepada orang yang tidak memerangi kamu karena agama, dan tidak pula mengusir kamu dari negerimu. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berlaku adil. Sesungguhnya Allah hanya melarang kamu menjadikan sebagai kawanmu orang-orang yang memerangi kamu karena agama, mengusir kamu dari negerimu, dan membantu orang lain mengusirmu “(QS 60:8-9).
Dengan meyakinkan bahwa Allah adalah satu-satunya yang paling ditakuti maka keadaan hati tiap muslim akan menjadi lebih baik. Inilah yang disebut muslim yang ihsan karena dimanapun ia berada akan merasa takut kepada Allah SWT.
Dalam agama islam kepentingan bersama sangat dihormati, semua orang dapat memenuhi haknya asalkan tidak menghilangkan hak orang lain. Selain itu rasa solidaritas yang tinggi menjadikan rasa persatuan sangat erat. Mereka saling menuturkan salam kepada sesama, mereka melakukan hal itu karena itu adalah sunnah rasulullah. Dan mereka melakukan dengan niat lillahi ta’aala, yaitu  dengan niat karena Allah SWT.
Agama islam juga menghormati untuk orang lain bebas beragama, kita lihat ketika nabi di Madinah agama yahudi dan nasrani tetap dihormati nabi untuk melaksanakan ibadah, ataupun ketika Khalifah Umar yang mempunyai kekuasaan luas. Ada agama non-islam dalam kekuasaanya namun Khalifah Umar bin Khatab tidak pernah memaksa mereka untuk masuk agama islam, walaupun mereka hidup dalam wilayah islam. Ketika islam kalah perang orang yahudi masih berdo’a semoga zaman islam dimenangkan dalam perang. Karena mereka merasa lebih aman dalam wilayah kekuasaan islam. Pajak yang dituntut oleh Khallifah digunakan untuk kesejahteraan mereka, walaupun berbagai agama hidup dalam islam dizaman dahulu. Namun mereka hidup berdampingan dengan damai.
Roda terus berputar, ada kalanya diatas dan dibawah. Di zaman sekarang ini keadaan orang islam masih diremehkan dan dimanfaatkan untuk kepentingan politik suatu Negara. Orang-orang non-islam yang dulu sangat menghormati agama islam dan merasa tenang dalam wilayah kekuasaan islam, sekarang menjadi berbalik arah memusuhi islam. Memang hanya beberapa saja yang memusuhi tapi hasutan-hasutan yang dibuat mereka untuk menjelekkan islam semakin besar. Hal inilah yang menyebabkan orang islam sendiri menjadi tidak ada rasa bangga terhadap agamanya. Mereka yang mengaku beragama islam namun, tidak melakukan tindakan yang sesuai dengan hukum-hukum Allah.
Rasa takut terhadap Allah yang semakin memudar dan cinta dunia yang semakin kuat menjadikan orang islam semakin melemah. Dengan berbagai materi duniawi yang semakin menggoda keimanan orang islam zaman sekarang menjadikan tantangan yang semakin berat. Namun dengan tantangan yang semakin berat itulah yang menjadikan pahala  semakin besar. Oleh karena itu, kita harus bisa mengimbangi tantangan ini dengan penguatan iman dan taqwa kita kepada Allah.
Dengan penguatan iman dan taqwa kita kepada Allah SWT akan menciptakan individu yang juga saling menghormati dan mengingatkan sesama muslim. Dengan adanya saling menghormati dan  mengingatkan sesama muslim akan terwujud sebuah keluarga seiman yang harmonis juga akan membantu terwujudnya persatuan . Kita bisa membayangkan karena jika setiap muslim tidak saling menghormati dan mengingatkan akan membawa dampak pada terpecahnya persatuan, dan setiap individu yang berjalan sendiri mudah disesatkan setan, seperti perumpamaan seekor domba yang menyendiri dari kawananya, ketika ia menyendiri dari kawanan domba, maka ia akan mudah dimakan oleh serigala, walaupun pengawasan tuannya masih terjangkau.

Comments

Popular posts from this blog

LEGENDA SEMARANG (Bahasa Jawa)

Ing jaman kuna ing Jawa Tengah ngadeg kerajaan Demak sing dadi salah sawijining kerajaan Islam. Wonten pangeran misuwur jenenge yaiku Raden Made Pandan. Piyambake niku ulama lan Muh. Akeh wong kang hormat lan segan marang Piyambake. Piyambake nduweni putra sing jenenge Raden Pandanarang. Sami uga kaliyan bapake, Raden Pandanarang misuwur minangka putra ingkang sopan, ramah, becik lan hormat marang wong tuwa. Banjur Raden Made Pandan ngajak putra lan pandherekipun kanggo ninggalake Kesultanan Demak. Wong-wong padha menyang kulon kanggo nggolek tlatah anyar sing bakal dienggoni. Pirang-pirang dina ing dalan, banjur Raden Made Pandan mandheg lan ngrasa remen karo daerah sing ditemtokake kanggo dumunung. Alas kasebut kabukak lan didegke pondok pesantren lan tanah tetanen. Ing panggonan anyar kasebut Raden Made Pandan ngajar agama Islam marang pandherekipun. Suwe-suwe ing Tlatah kono akeh wong kang teka ngolek ilmu agama ing pondok pesantren. Ing panggonan kasebut Raden Made ...

LEGENDA KABUPATEN KENDAL (Bahasa Jawa)

  Kendal minangka kabupaten ing Jawa Tengah sing dumunung ing pantai Lor Jawa. Wilayah Barat kabupaten kendal batase karo Kabupaten Batang lan Wilayah Timur batase karo Kota Semarang. Kendal minangka kutha sing cukup tua lan jenenge dijupuk saka wit kendal. Wit sing godonge akeh iku wis dikenal wiwit jaman Kerajaan Demak ing taun 1500-1546   yaiku ing mangsa pemerintahan Sultan Trenggono. Wiwitane cerita Kendal yaiku ing jaman semono meh setengahe wong Jawa wis mlebu agama Islam. Kerajaan Majapahit sejatine isih ana, nanging pamore wis mudhun amarga perang lan agama Islam mlebu Tanah Jawa. Ditambah, Portugis alon-alon ngadake kerjasama dagang karo pantai utara Banten. Nanging, kendal dhewe penduduke isih agama Hindu amarga adipati Majapahit sing mimpin wektu kui, Mpu Pakuwojo. Dheweke yaiku adipati Majapahit sing isih ana lan uga agamane Hindu. Islam wis wiyar sanget amargi ngadekke Kerajaan Demak sing digawe dening Raden Patah uga minangka putra asli Majapahit...

LEGENDA DESA LALAP

Zaman dahulu kala ada sebuah cerita di tanah Sulawesi. Di sebuah pedalaman yang belum berpenduduk, karena sebagian besar berupa hutan sehingga hanya orang yang berlalu lalang ketika pulang dan pergi. Daerah tersebut banyak ditumbuhi tanaman lalap. Tanaman ini digunakan warga sekitar untuk membungkus makanan agar tetap awet dan maknyus. Sebelum terjadi perluasan daerah, wilayah tersebut masih merupakan bagian dari tuladenggi, namun karena manusia semakin banyak sehingga sebagian warga berpindah dan mendirikan rumah di beberapa bagian di sekitar hutan. Pelan tapi pasti, mulailah tumbuhan lalap berkurang karena di bersihkan untuk dijadikan rumah-rumah warga. Seiring berjalannya waktu desa ini semakin berkembang sehingga desa tersebut dinamakan Desa Lalap.  Perkembangan zaman dan perluasan wilayah menyebabkan tumbuhan lalap semakin sulit untuk ditemukan. Walaupun masih ada jumlahnya semakin berkurang. Hal ini di dikarenakan bahan pembungkus dari plastik dan kertas karena leb...