Hal yang pertama harus diperhatikan adalah tema. Dalam menulis novel, anda harus jelas apa tema yang anda tulis. Dari tema tadi, tentukan hanya satu konflik utama dalam cerita anda.Misalnya, novel anda adalah kisah
perjuangan anak desa dalam mencapai kesuksesan sebagai seorang
pengusaha. Konflik utamanya adalah bagaimana si anak tadi sukses menjadi
pengusaha. Nah, dalam upaya menjadi seorang yang sukses, tentu ada
hambatan, misalnya si anak tadi berjuang untuk berangkat ke sekolah yang
sangat jauh menembus hutan dan merambat di jembatan gantung yang
miring, lulus sekolah sulit dapat pekerjaan, jatuh cinta pada gadis yang
tidak dapat diraih, mencari pekerjaan serabutan untuk mengumpulkan
modal usaha, modal terkumpul dan mulai berbisnis, ketika mendapatkan
kekasih dan mulai sedikit mapan gadis dari masa lalu tiba-tiba muncul
dan mengganggu konsentrasi bisnisnya dan lain-lain sampai akhirnya dia
sukses menjadi seorang pebisnis handal.
Hal yang harus selalu diingat adalah, semua konflik harus diselesaikan dengan jelas. Jangan sampai di akhir cerita masih ada konflik yang tidak dapat dipahami oleh pembaca bagaimana penyelesaiannya.
Bagaimana alur cerita juga harus diperhatikan. Alur cerita yang baik adalah naik sampai klimaks dan kemudian mereda. Dalam menuju ke puncak, boleh sesekali menurun, tapi harus segera meningkat. Cerita yang baik adalah cerita yang dapat dimengerti oleh pembaca, jadi jangan membuat alur cerita yang ruwet dan gak karu-karuan.
Metode paling penting adalah membangun motif yang kuat. Motif ini yang akan menjadi warna utama dalam sebuah cerita. Mengapa dia harus menjadi seorang pengusaha? Pertanyaan ini harus dijawab. Apakah karena kemiskinan saja cukup? Tidak, bisa jadi hinaan dan celaan yang menimpa keluarganya yang miskin. Dipandang rendah oleh kawan-kawannya, jatuh cinta pada anak seorang tuan tanah yang kaya raya di desanya, dan masih banyak lagi. Kekuatan motif inilah yang akan selalu membuat si tokoh bangun tiap pagi dan memiliki determinasi kuat untuk mewujudkan mimpi-mimpinya.
Tokoh utama harus punya sesuatu yang lebih daripada manusia biasa. Kalau dia adalah seorang agen rahasia maka dia adalah agen rahasia terkeren dan tercanggih di dunia, kalau dia adalah seorang ahli matematika maka dia adalah ahli matematika yang super jenius, bila dia adalah seorang ahli purbakala maka dia adalah ahli purbakala paling gila yang pernah ada, bila dia adalah seorang yang malas maka dia adalah orang termalas di dunia, bila dia adalah seorang yang sial maka dia adalah orang paling sial di dunia. Kita membaca novel karena kita ingin sejenak lari dari rutinitas, maka buatlah kita melayang di alam mimpi.
Hal yang harus selalu diingat adalah, semua konflik harus diselesaikan dengan jelas. Jangan sampai di akhir cerita masih ada konflik yang tidak dapat dipahami oleh pembaca bagaimana penyelesaiannya.
Bagaimana alur cerita juga harus diperhatikan. Alur cerita yang baik adalah naik sampai klimaks dan kemudian mereda. Dalam menuju ke puncak, boleh sesekali menurun, tapi harus segera meningkat. Cerita yang baik adalah cerita yang dapat dimengerti oleh pembaca, jadi jangan membuat alur cerita yang ruwet dan gak karu-karuan.
Metode paling penting adalah membangun motif yang kuat. Motif ini yang akan menjadi warna utama dalam sebuah cerita. Mengapa dia harus menjadi seorang pengusaha? Pertanyaan ini harus dijawab. Apakah karena kemiskinan saja cukup? Tidak, bisa jadi hinaan dan celaan yang menimpa keluarganya yang miskin. Dipandang rendah oleh kawan-kawannya, jatuh cinta pada anak seorang tuan tanah yang kaya raya di desanya, dan masih banyak lagi. Kekuatan motif inilah yang akan selalu membuat si tokoh bangun tiap pagi dan memiliki determinasi kuat untuk mewujudkan mimpi-mimpinya.
Tokoh utama harus punya sesuatu yang lebih daripada manusia biasa. Kalau dia adalah seorang agen rahasia maka dia adalah agen rahasia terkeren dan tercanggih di dunia, kalau dia adalah seorang ahli matematika maka dia adalah ahli matematika yang super jenius, bila dia adalah seorang ahli purbakala maka dia adalah ahli purbakala paling gila yang pernah ada, bila dia adalah seorang yang malas maka dia adalah orang termalas di dunia, bila dia adalah seorang yang sial maka dia adalah orang paling sial di dunia. Kita membaca novel karena kita ingin sejenak lari dari rutinitas, maka buatlah kita melayang di alam mimpi.
Comments
Post a Comment